Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri
supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan-Nya kasih sayang diantara
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya bagi
orang-orang yang berfikir".(QS:Ar-Rum:21)
|
Add caption |
"Dijadikan indah bagi
manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini (syahwat) dari wanita-wanita,
anak-anak dan harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, ternak
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Dan, Allah, disisi-Nyalah sebaik-baik
tempat kembali". (QS Ali’Imran 14)
Wanita-wanita surga disebut
sebagai bidadari. Yang terbagi menjadi dua yaitu bidadari yang Allah SWT
ciptakan langsung sebagai bidadari (sudah ditempatkan di surga) dan
wanita-wanita mukmin yang ada di bumi (yang kelak bila masuk surga menjadi
bidadari).
Dalam buku Tamasya ke Surga,
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menulis, bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang
menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat dan menentramkan hati setiap
pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang
paling baik, perawan, kaya akan cinta, dan umurnya sebaya.
Dalam surat Ar-Rahman 16,
Allah berfirman : "Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari yang
sopan menundukan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum
mereka. Tidak pula oleh jin".
Lalu, siapakah orang yang
akan sangat beruntung mendapatkannya? Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang
syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas
membela Agama Allah.
Ali’Imran 15 :
"Katakanlah hai Muhammad : ‘Inginkah aku kabarkan kepada kalian apa yang
lebih baik daripada yang demikian itu? Untuk orang-orang bertaqwa disisinya
Rabbnya ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal
didalamnya. Dan istri-istri yang suci serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha
Melihat akan hamba-hambaNya’.
Dalam QS. Ad-Dukhan 51-54 :
"Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di tempat yang aman. Di dalam
taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera halus dan sutera tebal
(duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah dan Kami jodohkan mereka kepada
bidadari-bidadari bermata jeli".
Seiring dengan datangnya
Islam ke bumi sebagai rahmatan lil’alamiin, turun juga bidadari-bidadari, dia
berwujud manusia yang berhati lembut, menyenangkan dan menyejukkan bila
dipandang mata serta menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita
sholehah yang menjaga kesucian dirinya.Allah telah menetapkan beberapa wanita
mulia sebagai penghuni surga & penghulu (pemimpin) para bidadari, mereka
adalah:
1. Asiyah
Sebagai istri Firaun (raja
yang sangat zalim), ia mampu mempertahankan aqidah yang dibawa oleh Nabi Musa
AS, ia tidak tergiur dengan harta, kemewahan, tahta & kekuasaan dan selalu
memanjatkan do'a : " Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di
sisi-Mu dalam surga, dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan
selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS At-Tahriim 11)
Ia juga teguh memegang
keyakinannya pada Allah semata walapun Fir’aun tak hentinya menyiksa. Sesaat
sebelum syahid menjemput, ia tersenyum melihat malaikat-malaikat langit turun
mendatanginya dan mengajaknya menuju rumah di sisi Rabbnya di surga.
2. Maryam
Lahir dari keluarga pemuka
agama Bani Israil, Maryam yang oleh orangtuanya diharapkan lahir laki-laki
telah dinazarkan untuk diserahkan kepada Baitul Maqdis dan berkhidmat kepada
agama Allah. Hidupnya dijalani dengan penghambaan yang utuh kepada Allah SWT.
Ia tak pernah menyesali sesuatu yang tidak pernah dimiliki dan menerima dengan
lapang hati taqdir Illahi.
3. Khadijah
Wanita mulia yang penuh
keikhlasan dalam mendermakan seluruh kekayaanya untuk dakwah Rasulullah SAW,
demi tegaknya Islam. Begitu tinggi kedudukan beliau di sisi-Nya sampai-sampai
sudah disiapkan untuknya sebuah istana dari permata nan sejuk & damai di
surga.‘.Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika
seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia
menahan harta mereka....’ (HR Ahmad)
4. Fatimah
Fatimah yang tumbuh dan
berkembang dalam binaan langsung dari ayahanda Rasul yang baik, lemah lembut
dan terpuji menjadikannya seorang gadis yang juga penuh kelembutan, berwibawa,
mencintai kebaikan plus akhlak terpuji meneladani sang ayah. Rasulullah SAW pun
menisbatkannya sebagai wanita penghulu surga.
Setiap wanita berpeluang
menjadi bidadari baik di dunia terutama di akhirat kelak, ASALKAN:
1. Ia
adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala
urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah
2. Ia
menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh
aspek kehidupannya
3. Ibadahnya
baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta,
bergunjing dan riya
4. Berbuat
baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya,
menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya
5. Ia
taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan
kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangakan, bila dipandang menyejukkan,
dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya
pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai
membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah
6. Ia
tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya
luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal
hidupnya
7. Ia
bermanfaat dilingkungannya. Pengabdianya kepada masyarakat dan agama sangat
besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang
lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. "Dan
dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
sholehah". (HR Muslim)
Dialah bidadari bumi, dialah
wanita sholehah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi
alam ini.
Ya Allah jadikanlah kami,
ibu kami, kakak dan adik kami serta perempuan-perempuan di sekeliling kami
menjadi bidadari di dunia dan akhirat, amiin..(Marfu'ah)