Pelumas adalah
bahan penting bagi kendaraan bermotor. Memilih dan menggunakan pelumas yang baik dan benar untuk kendaraan
bermotor anda, merupakan langkah tepat untuk merawat mesin dan peralatan
kendaraan agar tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan.
Umum beranggapan
bahwa fungsi utama oli hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki
fungsi lain yang tak kalah penting, yakni antara lain sebagai; Pendingin,
Pelindung dari Karat, Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding Mesin.
Semua Fungsi
tersebut adalah sangat erat berkaitan; sebagai Pelumas, Oli akan membuat
gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan
mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu Oli juga bertindak
sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600
derajat Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.
Dengan tingkat
kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin.
Maka semakin kental oli, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun disisi
lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli.
Oleh sebab itu,
peruntukkan bagi mesin kendaraan Baru (dan/atau relatif Baru berumur dibawah 3
tahun) direkomendasikan untuk menggunakan oli dengan tingkat kekentalan minimum
SAE10W. Sebab seluruh komponen mesin baru (dengan teknologi terakhir) memiliki lubang
atau celah dinding yang sangat kecil, sehingga akan sulit dimasuki oleh oli yang
memiliki kekentalan tinggi.
Selain itu kandungan aditif dalam oli,
akan membuat lapisan film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat
start. Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak
dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu pula kandungan aditif
deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran
agar terbuang saat pergantian oli.
SPESIFIKASI OLI
SPESIFIKASI OLI
Semakin
banyaknya pilihan oli saat ini, tidak semestinya membuat bingung.
Ada beberapa
hal yang mungkin bisa dijadikan Acuan; antara lain, kenali karakter kendaraan
anda (spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendara
(suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya.).
Tingkat
kekentalan oli yang juga disebut "VISKOSITY-GRADE" adalah ukuran
kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu
menjadi prioritas terpenting dalam memilih Oli. Kode pengenal Oli adalah berupa
huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers.
Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan
oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode
oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut.
Sedangkan huruf
W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE
15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi
suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli
akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim
sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada
kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.
Mutu dari oli
sendiri ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti
oleh tingkatan huruf dibelakangnya. API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas
mesin untuk bensin. Kode huruf kedua mununjukkan nilai mutu oli, semakin mendekati
huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan
semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.
1. SF/SG/SH - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1980-1996)
2. SJ - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1996 - 2001)
3. SL - untuk jenis mesin kendaraan produksi (2001 - 2004)
1. SF/SG/SH - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1980-1996)
2. SJ - untuk jenis mesin kendaraan produksi (1996 - 2001)
3. SL - untuk jenis mesin kendaraan produksi (2001 - 2004)
Perhatikan
peruntukan pelumas, apakah digunaan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel (2
tak atau 4 tak), peralatan industri, dan sebagainya. Untuk memilih kualitas
pelumas yang cocok, kita dapat mengacu pada API Service (American Petroleum Institute),
JASO (Japan Automotive Standard Association), ACEA (Association Des
Constructeurs Europeens d' Automobiles), DIN (Deutsche Industrie Norm), dan lain-lain
yaitu acuan untuk kerja (performance) pelumas berdasarkan standar yang
dikeluarkan oleh lembaga independen industri pelumas international.
Semua oli baik
mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya. Oli mineral biasanya
dibuat dari hasil penyulingan sedangkan oli synthetic dari hasil campuran
kimia. Bahan oli synthectic biasanya PAO (PolyAlphaOlefin). Jadi oli Mineral
API SL kualitasnya tidak sama dengan oli Synthetic API SL.
Oli synthetic
biasanya disarankan untuk mesin2 berteknologi terbaru (turbo, supercharger,
dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana
celah antar part/logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya oli synthetic
yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Oli synthetic tidak disarankan untuk
mesin yang berteknologi lama dimana celah antar part biasanya sangat besar/renggang
sehingga bila menggunakan oli synthetic biasanya menjadi lebih boros karena oli
ikut masuk keruang pembakaran dan ikut terbakar sehingga oli cepat habis dan
knalpot agak ngebul.
Berikut beberapa keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral :
1. Lebih stabil pada temperatur tinggi
2. Mengontrol/Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
3. Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
4. Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
6. Tahan terhadapan perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
7 Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
Berikut beberapa keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral :
1. Lebih stabil pada temperatur tinggi
2. Mengontrol/Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
3. Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
4. Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
6. Tahan terhadapan perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
7 Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
8. Mengandung
detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin
dari kerak
dari kerak
Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun
2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic baik semi
synthetic (campuran dengan mineral oil) atau fully-synthetic.
Note: Kalau untuk pemakaian sehari-hari cukup yang semi synthetic.
Oli untuk motor sampai saat ini belum dapat informasinya yang sudah API SL.
Oli motor synthetic hampir semuanya baru SJ, kalo mineral mungkin baru SG/SH.
Mineral Oil :
1. Sprinta 2000 : SAE 20W-50, API SG
2. Evalube 4T : SAE 20W-50, API SF
3. Mesran Super : SAE 20W-50, API SG
4. Enduro 4T : SAE 20W-50, API SG
5. Penzoil Motorcycle 4T : SAE 20W-50, API SF
Note: Kalau untuk pemakaian sehari-hari cukup yang semi synthetic.
Oli untuk motor sampai saat ini belum dapat informasinya yang sudah API SL.
Oli motor synthetic hampir semuanya baru SJ, kalo mineral mungkin baru SG/SH.
Mineral Oil :
1. Sprinta 2000 : SAE 20W-50, API SG
2. Evalube 4T : SAE 20W-50, API SF
3. Mesran Super : SAE 20W-50, API SG
4. Enduro 4T : SAE 20W-50, API SG
5. Penzoil Motorcycle 4T : SAE 20W-50, API SF
Oli yang bagus (biasanya synthetic)
mampu memberikan lapisan film tipis yang pada komponen metal yang bergerak yang
mana berguna untuk
mengurangi gesekan komponen metal sehingga suara mesin jadi lebih halus dan tarikan lebih mantap.
mengurangi gesekan komponen metal sehingga suara mesin jadi lebih halus dan tarikan lebih mantap.
Pada intinya milih oli hampir sama
dengan milih bini (cocok2an) tapi
ada garis besarnya yang bisa di-ikuti :
1. Disarankan jangan menggunakan oli untuk mobil ke motor anda sebab ada bahan di-oli mobil yang harus dikurangi bahkan dihilangkan tetapi di motor harus agak banyak untuk meredam gesekan karena putaran mesin motor lebih tinggi dan lebih berat kerjanya.
2. Motor tahun 2001 keatas disarankan menggunakan Oli API SG keatas misal API SH/SJ atau SL. SAE bisa 20w50 atau 10w40. Usahakan yang Semi Sintetik karena lebih licin sehingga bisa masuk kecelah2 metal mesin yang sempit dan tahan oksidasi sehingga kualitas oli tidak gampang rusak dan mesin jadi lebih bersih dan tentunya tarikan jadi lebih mantap.
ada garis besarnya yang bisa di-ikuti :
1. Disarankan jangan menggunakan oli untuk mobil ke motor anda sebab ada bahan di-oli mobil yang harus dikurangi bahkan dihilangkan tetapi di motor harus agak banyak untuk meredam gesekan karena putaran mesin motor lebih tinggi dan lebih berat kerjanya.
2. Motor tahun 2001 keatas disarankan menggunakan Oli API SG keatas misal API SH/SJ atau SL. SAE bisa 20w50 atau 10w40. Usahakan yang Semi Sintetik karena lebih licin sehingga bisa masuk kecelah2 metal mesin yang sempit dan tahan oksidasi sehingga kualitas oli tidak gampang rusak dan mesin jadi lebih bersih dan tentunya tarikan jadi lebih mantap.
Disarankan juga untuk menggunakan
Pelumas yang memiliki dan mencantumkan Nomor Pelumas Terdaftar Untuk melindungi
kepentingan masyarakat atas mutu pelumas yang beredar di dalam negeri pelumas sesuai
dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1693.K/34/MEM/2001
tanggal 22 Juni 2002. Pelumas yang memiliki NPT adalah pelumas yang telah
memenuhi persyaratan administratif dan teknis serta lulus uji laboraturium terakreditasi
yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal MIGAS. NPT dapat diidentifikasikan
dengan 12 digit huruf dan angka Contoh : DEPTAMBEN RI NPT : AB25E4110199 atau
DESDM RI NPT : AC66E1054104.
MITOS : Minimnya pengetahuan tentang perkembangan teknologi pelumas, menyebabkan timbulnya banyak mitos di masyarakat. Sebagai contoh, saat mengganti oli mesin. oli bekas berwarna hitam, sering dianggap oli berkualitas buruk.
MITOS : Minimnya pengetahuan tentang perkembangan teknologi pelumas, menyebabkan timbulnya banyak mitos di masyarakat. Sebagai contoh, saat mengganti oli mesin. oli bekas berwarna hitam, sering dianggap oli berkualitas buruk.
Padahal justru sebaliknya, perubahan
warna oli menandakan bahwa oli telah bekerja dengan baik sebagai pelarut
kotoran. Selanjutnya kotoran akan terbawa keluar pada saat pergantian oli
dilakukan, karenanya dinding mesin akan terbebas dari kerak.
Dilain pihak, apabila perubahan
warna tersebut terjadi dalam kurun waktu yang sangat dekat (terhitung sejak
saat pergantian pertama), itu menandakan kemungkinan adanya kerusakan komponen
didalam mesin sehingga oli cepat teroksidasi.
Kita jangan
bingung2, pake aja oli yang bagus (mungkin harus 2-4 kali coba baru dapet,
kayak pacaran aja kalau cocok jadi bini). Kalau dilihat dibuku petunjuk motor hampir
tidak disebutkan merk oli dan yang disebutkan hanya API SG 20w50 atau yang
lebih baik. Jadi kalau anda pakai oli yang lebih baik kenapa takut garansi
batal? Coba tanya ke staff AHASS hal ini, apa jawaban mereka
Untuk mencoba oli baru bisa ikuti prosedur berikut :
1. Sebelum ganti oli, coba bersihkan saluran bahan bakar dan kerak yang mungkin ada di mesin. Tidak usah bingung, bisa pakai carburator cleaner yang dituang ke tangki misal merk STP. Lakukan tiga hari sebelum ganti oli dan motor dipakai seperti biasa dan kalau bisa kecepatan agak tinggi, ini untuk membersihkan saluran bahan bakar dan endapan karbon.
2. Ganti oli dengan oli baru yang sesuai (jangan lupa ada JASO MA) termasuk filter olinya. Lakukan penggantian oli pada kondisi mesin panas agar oli lama keluar semua.
3. Coba deh pakai selama seminggu ada perubahan yang enak gak? kalau nggak berarti olinya tidak cocok. Perubahannya : - Suara mesin jadi lebih halus, tarikan lebih ringan, tenaga lebih mantap.
Untuk mencoba oli baru bisa ikuti prosedur berikut :
1. Sebelum ganti oli, coba bersihkan saluran bahan bakar dan kerak yang mungkin ada di mesin. Tidak usah bingung, bisa pakai carburator cleaner yang dituang ke tangki misal merk STP. Lakukan tiga hari sebelum ganti oli dan motor dipakai seperti biasa dan kalau bisa kecepatan agak tinggi, ini untuk membersihkan saluran bahan bakar dan endapan karbon.
2. Ganti oli dengan oli baru yang sesuai (jangan lupa ada JASO MA) termasuk filter olinya. Lakukan penggantian oli pada kondisi mesin panas agar oli lama keluar semua.
3. Coba deh pakai selama seminggu ada perubahan yang enak gak? kalau nggak berarti olinya tidak cocok. Perubahannya : - Suara mesin jadi lebih halus, tarikan lebih ringan, tenaga lebih mantap.
Oli merk apapun kalau sudah mendapat
sertifikasi API (SG/SH/SJ/SL) dan JASO MA berarti oli itu sudah memenuhi
standar baku
yang cukup bagus dan memenuhi semua unsur yang diperlukan oleh mesin.
Masalahnya banyak oli di Indonesia
tidak ada ada sertifikasi tersebut. Coba lihat kemasan oli anda, kalau tidak
ada sertifikasi tersebut apakah anda rela mesin anda menderita sengsara dan
akhirnya turun mesin bahkan ganti mesin?
Berikut contoh Jenis-jenis Oli yang
umum dipakai dan peredarannya mudah didapat di bengkel-bengkel resmi penyalur
oli:
Oli Repsol:
1. Repsol Moto Racing 4T 10W50 Semi Synthetic Oil Sertifikasi: API SJ; JASO MA
2. Repsol Moto 4T 15W50 Mineral Oil
3. Repsol Moto Sintético 4T 10W40 Semi Synthetic Oil Sertifikasi: API SG; JASO MA; Honda Specs.
Oli Shell 4T:
1. Shell Advance S4 SAE 10W-40, 15W-40, 20W-40, 20W-50, SAE 40 Mineral oil Sertifikasi: API SF; belum JASO MA menurut Shell Singapore API SL; JASO MA menurut ShellUSA
2. Shell Advance SX4 SAE 10W-40, 15W-40, 15W-50 20W-50 Mineral oil
3. Shell Advance VSX4 SAE 10W-40, 15W-50, 20W-40 Semi Synthetic oil Sertifikasi: API SL - JASO MA
4. Shell Advance Ultra 4 SAE 10W-40, 15W-50 Synthetic oil Sertifikasi: API SG menurut Shell Singapore API SL - JASO MA menurut Shell USA
Oli Repsol:
1. Repsol Moto Racing 4T 10W50 Semi Synthetic Oil Sertifikasi: API SJ; JASO MA
2. Repsol Moto 4T 15W50 Mineral Oil
3. Repsol Moto Sintético 4T 10W40 Semi Synthetic Oil Sertifikasi: API SG; JASO MA; Honda Specs.
Oli Shell 4T:
1. Shell Advance S4 SAE 10W-40, 15W-40, 20W-40, 20W-50, SAE 40 Mineral oil Sertifikasi: API SF; belum JASO MA menurut Shell Singapore API SL; JASO MA menurut Shell
2. Shell Advance SX4 SAE 10W-40, 15W-40, 15W-50 20W-50 Mineral oil
3. Shell Advance VSX4 SAE 10W-40, 15W-50, 20W-40 Semi Synthetic oil Sertifikasi: API SL - JASO MA
4. Shell Advance Ultra 4 SAE 10W-40, 15W-50 Synthetic oil Sertifikasi: API SG menurut Shell Singapore API SL - JASO MA menurut Shell USA
Rasanya untuk produk oli import musti
cek kemasannya sebab walaupun kemasannya sama tapi sertifikasi beda. Jadi yang
disana beli 35.000 kok disini murah cuman 25.000 ternyata beda sertifikasi.
Waspadalah...!
Oli Top1 :
1. SMO-MC SAE 20W-50 Semi Synthetic Sertifikasi: API..??
2. EVOLUTION SAE 15W-50 Synthetic Sertifikasi: API SL
Oli Esso ada 4 tipe :
1. Esso 4T 20W-40, 20W-50 (recommended for engine <50cc) Mineral Oil Sertifikasi: API SF - JASO MA
2. Esso 4T Power 10W-40, 15W-40, 15W-50, 20W-50 Mineral Oil Setifikasi: API SG - JASO MA
3. Esso 4T Pace 10W-40 Semi Synthetic Oil Setifikasi: API SJ - JASO MA
4. Esso 4T Gold 10W-40, 15W-50 and 20W-50 Synthetic Oil Setifikasi: API SJ, SH (15W-50) - JASO MA
Caltex:
1. Caltex Revtex Fully Synthetic 4T SAE 10W40,
2. Caltex Revtex Semi-Synthetic 4T SAE 20W50,
3. Caltex Revtex Super 4T SAE 10W40, 20W40, 20W50, Sertifikasi: API SG, JASO MA
4. Caltex Revtex Plus 4T SAE 25W-40,
5. Caltex Revtex 4T SAE 40, Sertifikasi: API SF, JASO MA
Mobil 1:
1. Mobil Super 4T SAE 15W-50, Seritifikasi: API SG, JASO MA
2. Mobil Extra 4T SAE 10W-40
3. Mobil Racing 4T SAE 15W-50 Sertifikasi: API SJ, JASO MA
OLI AGIP :
1. AGIP Super 4T MINERAL 15W-50
2. AGIP TEC 4T SEMI-SINT. 15W-50
3. AGIP Racing 4T SINT. 20W-50
4. Sertifikasi: API SJ
OLI MOTUL :
1. MOTUL 3000 4T MINERAL 20W-50
2. MOTUL 5100 Ester SEMI-SINT. 15W-50
3. MOTUL 300V competition SINT. 15W-50 Sertifikasi: API SG - JASO MA
Oli Top1 :
1. SMO-MC SAE 20W-50 Semi Synthetic Sertifikasi: API..??
2. EVOLUTION SAE 15W-50 Synthetic Sertifikasi: API SL
Oli Esso ada 4 tipe :
1. Esso 4T 20W-40, 20W-50 (recommended for engine <50cc) Mineral Oil Sertifikasi: API SF - JASO MA
2. Esso 4T Power 10W-40, 15W-40, 15W-50, 20W-50 Mineral Oil Setifikasi: API SG - JASO MA
3. Esso 4T Pace 10W-40 Semi Synthetic Oil Setifikasi: API SJ - JASO MA
4. Esso 4T Gold 10W-40, 15W-50 and 20W-50 Synthetic Oil Setifikasi: API SJ, SH (15W-50) - JASO MA
Caltex:
1. Caltex Revtex Fully Synthetic 4T SAE 10W40,
2. Caltex Revtex Semi-Synthetic 4T SAE 20W50,
3. Caltex Revtex Super 4T SAE 10W40, 20W40, 20W50, Sertifikasi: API SG, JASO MA
4. Caltex Revtex Plus 4T SAE 25W-40,
5. Caltex Revtex 4T SAE 40, Sertifikasi: API SF, JASO MA
Mobil 1:
1. Mobil Super 4T SAE 15W-50, Seritifikasi: API SG, JASO MA
2. Mobil Extra 4T SAE 10W-40
3. Mobil Racing 4T SAE 15W-50 Sertifikasi: API SJ, JASO MA
OLI AGIP :
1. AGIP Super 4T MINERAL 15W-50
2. AGIP TEC 4T SEMI-SINT. 15W-50
3. AGIP Racing 4T SINT. 20W-50
4. Sertifikasi: API SJ
OLI MOTUL :
1. MOTUL 3000 4T MINERAL 20W-50
2. MOTUL 5100 Ester SEMI-SINT. 15W-50
3. MOTUL 300V competition SINT. 15W-50 Sertifikasi: API SG - JASO MA
Ternyata oli mineral gak cocok untuk
motor baru, so yang pakai repsol moto 15W50 siap2 ganti aja Jangan Keliru
Memilih Oli Mesin MINYAK pelumas atau oli tidak akan terpisahkan dengan mesin
kendaraan bermotor. Tanpa oli, mesin rontok. Bila oli berkurang, komponen akan cepat
aus akibat gesekan antara kedua permukaan komponen. Karena itu, kelangsungan
hidup mesin amat dipengaruhi oleh oli.
Makin besar kerja mesin, makin
penting peran oli. Hal serupa juga terjadi pada sepeda motor, terutama di
kota-kota besar, di mana lalu-lintas cenderung macet, ruwet, dan suhu kian
panas. Mengingat penting dan peranannya, oli menjadi ladang bisnis menggiurkan
paling tidak tiap 2.000 km sampai 5.000 km-- oli harus diganti. Berbagai merek
dan
jenis oli pun
bermunculan di pasaran. Mulai dari oli biasa (konvensional) yang disebut
pelumas mineral, sampai oli sintetis dan semi sintetis. Perbedaan ketiga jenis
oli ini, bisa dilihat dari komponen dan unsur di dalamnya. Pelumas
konvensional, umumnya terdiri atas 90% minyak dasar (crude oil), hasil
penyulingan minyak bumi, ditambah 10% campuran bahan kimia aditif guna
meningkatkan kinerjanya.
Bahan kimia yang dipakai sebagai campuran
biasanya detergen (pembersih), antioksidasi dan Index Viscosity Imorover
(campuran peningkat kekentalan). Penggabungan unsur-unsur itu membentuk oli
yang mampu melumasi mesin. Pelumas sintetis, sebagian besar atau seluruhnya
terdiri atas bahan-bahan aditif. Jumlahnya menentukan jenis oli sintetisnya.
Oli sintetis penuh (full synthetic oil) mengandung 100% bahan aditif, yaitu minyak
dasar bahan kimia yang bukan dihasilkan dari penyulingan minyak bumi. Sedangkan
oli semi sintetis pelumas yang dibuat dengan menggunakan minyak dasar bahan
kimia dicampur minyak mineral.
Mengingat proses pengolahannya tidak
lagi mengandalkan minyak dasar, bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai
pengganti antara lain ester asam berbasa dua, ester organo fosfat, ester-silikat,
glicol-polialkilena, silikon, klorida sert fluor hidrokarbon.
Mengingat bahannya masih alami, oli
mineral amat cocok untuk motor motor lawas, seperti Honda C-70, Honda C-90Z,
Supercup, Astrea 800, Yamaha V-75, Suzuki Crystal, Binter Mercy, dan sebagainya.
Kelebihannya, oli tak mudah menguap saat mesin ada pada temperatur ideal,
sehingga jeroan yang sudah aus tidak bertambah parah.
Untuk mesin motor baru seperti Honda
Supra, Karisma, Astrea Impressa, Yamaha
F1-Z, RX-King, RX-Z, Kawak Ninja, Yamaha Vega, Yupiter, Kawak Kaze, Suzuki Shogun, dan sebagainya, bisa memakai oli semi-sintetis. Perpaduan unsur mineral dan kimia, mampu menjaga kondisi mesin tetap prima, tanpa meninggalkan kemampuan untuk melindungi komponen dalam mesin.
F1-Z, RX-King, RX-Z, Kawak Ninja, Yamaha Vega, Yupiter, Kawak Kaze, Suzuki Shogun, dan sebagainya, bisa memakai oli semi-sintetis. Perpaduan unsur mineral dan kimia, mampu menjaga kondisi mesin tetap prima, tanpa meninggalkan kemampuan untuk melindungi komponen dalam mesin.
Sedangkan oli full synthetic sangat
cocok dipakai pada motor balap yang mesinnya terus menerus digeber pada putaran
(rpm) tinggi. Oli ini mampu melumasi seluruh bagian mesin sampai di sela-sela kecil
sekalipun. Tingkat kekentalannya pun stabil meski dalam kondisi ekstrem, dan
mampu menjaga mesin meski pada suhu tinggi. Klasifikasi oli sintetis tidak berbeda
dengan oli biasa. Pelumas sintetis mempunyai jenis klasifikasi tingkat
kekentalan tunggal (single grade), misalnya SAE 20, SAE 40 dan SAE 50.
mutakhir, tingkat kekentalannya sering dibuat sangat ekstrem, misalnya SAE 5W-50, SAE 10W-60. Mengingat oli sintetis memiliki banyak keunggulan dan proses
pembuatannya
lebih rumit dibanding oli biasa, harganya pun relatif mahal. Nah, untuk memilih
oli yang pas, sesuaikan dengan kebutuhan mesin motor Anda.
0 komentar:
Posting Komentar