Minggu, 24 Juni 2012

TIPE PEREMPUAN YANG BOLEH DITIRU DAN TIDAK BOLEH DITIRU

TIPE PEREMPUAN, TIDAK BOLEH DITIRU
1. Perempuan kufur dan khianat kepada suami,
seperti isteri Nuh dan Luth, berakhir keneraka.
Firman Allah, “ Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan,
bagi orang-orang kafir.
Keduanya, berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh,
di antara hamba-hamba kami.
Lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing),
Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah,
dan dikatakan (kepada keduanya):
“Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk
( ke dalam jahannam itu)”.
(QS.66,at Tahrim :10),
Nabi-nabi sekalipun, tidak dapat membela isteri-isterinya atas azab Allah,
apabila mereka menentang ajaran agama.
2. Perempuan yang suka meninggalkan bengkalai dan merusak rajutan ….
“ Dan janganlah kamu menjadi seperti seorang perempuan,
yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat,
menjadi cerai berai kembali.
Kamu menjadikan sumpah (perjanjian)-mu sebagai alat penipu di antaramu…,”
(QS.16, an-Nahl :92).
TIPE PEREMPUAN YANG PERLU DITIRU
1. Selalu menghindar dari kezaliman dan kemusyrikan.
Senantiasa berharap sorga, seperti Asiyah isteri Fir’aun ;
“ Dan Allah membuat isteri Fir’aun,
perumpamaan bagi orang-orang yang beriman,
ketika ia berkata:
“Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu, dalam firdaus,
dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya,
dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”
(QS.66 at-Tahrim : 11).
Sekalipun isteri seorang kafir, bila menganut ajaran Allah dengan taat,
akhirnya masuk dalam jannah.
2. Selalu berupaya agar generasi yang dilahirkannya
menjadi zurriyat yang memegang teguh amanah Allah.
“ Dan (ingatlah), ketika isteri ‘Imran berkata:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau,
anak yang dalam kandunganku ini, menjadi hamba yang saleh,
dan berkhidmat (di Baitul Maqdis).
Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku,
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Maka, tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan,
dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu,
dan (padahal), anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.
Sesungguhnya, aku telah menamai dia Maryam,
dan aku mohon perlindungan untuknya, serta anak-anak keturunannya,
dengan (pemeliharaan) Engkau (ya Allah), daripada syaitan yang terkutuk.”
(QS.3, Ali Imran : 35-36),
Doa ibu muda ini makbul.
Maryam, melahirkan anak laki-laki yang sangat baik, mulia dan bermartabat,
menjadi Nabi dan Rasul Allah untuk Bani Israil, yaitu Isa ibni Maryam.
3. Selalu memelihara faraj, yakni Maryam itu sendiri.
“ Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya,
maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami,
dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-kitabNya,
dan dia adalah termasuk orang-orang (perempuan) yang taat.”
(QS.66, Tahrim : 12).

0 komentar: