Sabtu, 16 Juni 2012

PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BAHAN BAKAR


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas bahan bakar setelah proses pengolahannya selesai sampai dengan digunakan oleh pemakai. Hal ini disebabkan karena proses transportasi atau penyimpanan bahan bakar akan menyebabkan terkontaminasinya bahan bakar tersebut seperti adanya air, logam, asam, dan sebagainya sehingga menurunkan kualitas bahan bakar.

1.    Pengaruh Transportasi
·         (Laut) Tercampur air karena tangker biasanya tidak hanya dipakai untuk mengangkut bahan bakar sejenis saja tetapi digunakan berganti-ganti sehingga sisa bahan bakar lain akan membentuk “haze” atau kabut sehingga diperlukan “dehazer” untuk memisahkan kotoran tersebut. Kerugian lain walaupun tidak terkait dengan kualitas bahan bakar adalah faktor penguapan karena selama perjalanan bahan bakar mengalami temperatur yang berbeda-beda sehingga bila panas akan menambah penguapan bahan bakar.
·          (Pemipaan) Pengotoran bahan bakar oleh jenis bahan yang lain bisa terjadi dalam pemipaan karena satu pipa biasanya dipakai untuk bergantian. Namun demikian pengotoran ini sudah dibatasi dengan urutan pengiriman yang ajeg dan pemisahan kembali produk yang bercampur pada saat penggantian pengiriman. Kandungan additive pada bahan bakar dapat mempengaruhi karat yang ada pada pipa sehingga karat yang ada pada pipa bisa terkelupas dan membentuk kotoran dalam cairan yang akhirnya dapat mengotori dan  menyumbat filter bahan bakar, oleh karena itu perlu bahan tambah yang dapat menetralisir karat ini.
·         Turbulensi bisa terjadi dalam pemipaan yang mengakibatkan aliran yang lambat. Oleh karena itu biasa ditambahkan “drag reducing agent” sehingga dapat mengurangi terjadinya turbulensi.
·         Bahan bakar biasanya mengandung “Surfactant additives” yang berguna untuk menjaga kebersihgan motor padasaat pembakaran. Bahan tambah ini dapat terisap oleh dinding pipa dan mungkin terlepas pada aliran yang lain sehingga menmbulkan kekeruhan seperti berkabut.
·         (Kereta Api dan Mobil) Pengiriman dengan kereta api dan Mobil relatif lebih aman karena tangki yang digunakan biasanya tidak berganti-ganti sehingga tidak timbul kontaminasi. Permasalahannya masalah jarak dan waktu sehingga pemipaan menjadi lebih menguntungkan.
2.    Pengaruh Penyimpanan
·         Selama penyimpanan pada tangki, kualitas bahan bakar dapat meningkat terutama karena kotoran yang bercampur selama proses dan pengiriman dapat terpisah. Disamping itu air yang ada didalam minyak atau bahan  bakar juga akan terpisah dan mengendap pada bagian bawah tangki sehingga bahan bakar menjadi lebih bersih.
·         Kandungan endapan dan air yang di-ijinkan dalam bahan bkar biasanya ditentukan dengan stndard tertentu. Pengujian kandungan endapan dan air dilakukan dengan memakai sampel yang diputar pada gelas yang bersih dan kemudian dilihat endapan dan air yang terkandung didalamnya. Batas kandungan air dan endapan ditentukan dengan standard tertentu, misalnya 0,05% kandungan air dan sedimen  yang dijinkan pada solar.
·         Kesulitan yang lain adalah timbulnya oksidasi bila penyimpanannya terlalu lama. Untuk mengatasi ini biasanya dilakukan pembungkusan dengan gas nitrogen
·         Kontaminasi mikrobiologi bisa terjadi dalam bahan bakar. Kalau ini sampai terjadi maka akan terbentuk endapan-endapan yang disebabkan oleh proses dari mikrobiologi tersebut seperti terjadinya endapan air dan korosi serta timbul bau yang tidak enak. Lebih-lebih kalau bercampur dengan bahan bakar dan tidak mengendap maka bahan bakar menjadi keruh dan bila dilewatkan filter dapat menyumbat filter. (Kasus solar di UNI SOVYET)
·         Pembentukan sludge juga bisa terjadi termasuk pemisahan wax dari solar. Bahan tambah harus diberikan untuk mengatasi maslah endapan ini karena bisa menimbulkan masalah pada mesin.
·         Kehilangan akibat penguapan bisa juga terjadi didalam penyimpanan. Penguapan ini disamping merupakan kerugian karena pengurangan juga merupakan polusi lingkungan.
·         Oksidasi bisa terjadi selama penyimpanan dan menghasilkan kotoran pada tanki penyimpan. Kotoran ini akan menyebabkan masalah yakni dari kotoran pada pipa, filter, sampai ruang bakar. Adanya TEL pada bahan bakar juga akan membantu terjadinya oksidasi.

3.    Faktor Keamanan selama penyimpanan dan pengiriman
·         Titik nyala bahan bakar akan sangat mempengaruhi kemudahan bahan bakar untuk terbakar. Solar memiliki titik nyala sekitar 50 derajat selsius sementara bensin memiliki titik nyala yang sangat rendah yakni dibawah nol drajat selsius. Oleh karena itu masalah keselamatan orang dan barang sangat diperlukan untuk dijaga dengan ketat agar tidak terjadi kecelakaan.
·         Listrik statis yang timbul  pada bahan bakar juga merupakan bahaya yang bisa menimbulkan kebakaran. Hal ini bisa terjadi terutama kalau terjadi pemompaan dengan kecepatan  tinggi.
4.    Faktor Kesehatan dan Lingkungan
·         Karena bensin lebih berat ari udara maka akumulasi kandungan bensin bisa terjadi didalam ruangan seperti bengkel yang banyak terjadi penguapan bensin. Kandungan bensin s/d 500-1000ppm dapat mengakibatkan gangguan pernapasan dan kalau dibiarkan akan menyebabkan kemungkinan pusing, mual, dan akan muntah serta dapat menyebabkan gangguan  kesadaran. Gangguan bisa juga terjadi yakni kehilangan kesadaran dengan menghirup bensin dalam jumlah yang banyak, disamping itu peningkatan denyut jantung juga pernah dilaporkan.
·         Masuknya bensin kedalam paru-paru akan menyebabkan sulit bernafas sampai muntah-muntah. Oleh karena itu pencegahan dari terisapnya bensin harus selalu diupayakan.
·         Bensin yang masuk kedalam perut (terminum) dalam jumlah kecil tidak terlalu berbahaya bagi orang dewasa, tetapi bagi anak-anak dapat membahayakan dan bahkan dapat berakibat fatal.
·         Kontak dengan bensin pada kulit bisa menimbulkan kulit kering dan keriput. Bisa juga menyebabkan kerusakan pada kulit. Termasuk kalau terkena mata bisa menyebabkan iritasi atau luka yang menyebabkan rasa pedih dan sakit, walaupun tidak menyebabkan luka permanen.
·         Batas yang dapat ditolerir untuk 8 jam 300ppm dan untuk 15 menit 500 ppm. Di Eropa batas toleransinya lebih ketat karena kandungan bahan bakarnya berbeda.
·         Berada pada ruangan yang terdapat uap solar dapat menyebabkan iritasi di mata, hidung, dan radang tenggorokan, namun bila dalam waktu yang singkat tidak ada efek terhadap kesehatan.
·         Apabila solar terminum tidak terlalu berbahaya hanya kemungkinan bisa pusing, muntah dan diare.
·         Apabila solar tersedot kedalam paru-paru maka akan membahayakan bahkan melukai paru-paru.
·         Apabila terjadi kontak kulit dengan solar dalam waktu pendek mungkin tidak terlalu bermasalah, tetapi kontak yang terus menerus dapat menyebabkan gatal-gatal dan bahkan sampai dengan kangker kulit.
·         Apabila solar dengan tekanan tinggi (tersemprot oleh injektor)masuk ke kulit maka harus ditangani dokter langsung bahkan perlu dibedah untuk dikeluarkan karena sangat berbahaya dan berakibat fatal, walaupun awalnya tidak terasa sakit tetapi lama kelamaan akan bengkak dan sakit luar biasa.
·         Apabila terjadi kontak dengan mata maka solar dapat menyebabkan pedih dan mata merah.
·         Perembesan solar kedalam tanah akan mengkontaminasi air tanah dan merusakkan kehidupan air atau organisme air. Hal ini disebabkan solar dapat melapisi dan mencegah kontak dengan air.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

the actual with coffee beans additionally [url=http://www.onlyyoutony.com]polo ralph lauren[/url]by defined grocery stores simply Mr Jiang's [url=http://www.onlyyoutony.com]doudoune ralph lauren homme[/url]removal method is available but not [url=http://www.onlyyoutony.com]doudoune ralph lauren homme[/url]customers as their friends and family find http://www.onlyyoutony.com[/url] requirements of other sustainability http://www.onlyyoutony.com[/url] Said that Buffett's non-profit cosmetic