Minggu, 24 Juni 2012

SUAMI ISTERI SEIRAMA MEMBINA KELUARGA

Suami dalam bahasa Alquran disebut zauj, berasal dari kata izdiwaj artinya:
isytibah wat tawazun (serupa dan seirama).
Suami-isteri atau zaujan, berarti dua orang yang serupa dan seirama,
tidak bertolak belakang secara hukum syar’i ataupun secara ukuran manusiawi biasa.
Di dalam tatanan adat Minangkabau seorang suami adalah
“Yang akan dibawa menjadi kawan seiring,
tegak akan dibawa beriya,
duduk akan dibawa berunding”,
itulah tugas semenda di Minangkabau.
Tidak dapat serasi, seirama, cinta sejati dan kasih-sayang,
dua insan yang bertolak belakang perangainya.
“ wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,
dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik
dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu).
bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).”
(QS.24, an-Nur: 26).
Ayat ini memberi tahu kita agar menjauhi fitnah.
Rumah Tangga Sakinah itu sarat dengan nilai-nilai religius,
saling amanah (memercayai), dan tidak melupakan perintah Allâh.
Dalam kehidupan ini,
perlu ada keyakinan bahwa hanya Allâh satu-satunya pembimbing keluarga.
Rasa bahagia akan tercipta dengan kuatnya
rasa saling pengertian antara kedua keluarga
di dalam mencapai tujuan pernikahan.

0 komentar: