1. Jenis senyawa hydrocarbon dalam
pengolahan minyak bumi ( crude oil )
?
- Aromatic
hidrokarbon,
- hidrokarbon
jenuh, /golongan parafinik
- hidrokarbon tak jenuh/golongan naphthenik
2. macam sifat dan karakteristik
senyawa hydrocarbon tersebut terhadap kuallitas bahan bakar. ?
- Aromatic
hidrokarbon, yang memiliki paling tidak satu cincin aromatic
b. Hidrokarbon jenuh adalah rantai dari atom-atom
karbon terikat bersama hydrogen dari valensi yang tersisa, setiap ujung ikatan
ini merupakan CH3 dan lainnya merupakan CH2. Hidrokarbon
Jenuh, juga disebut alkana,
yang tidak memiliki ikatan rangkap atau aromatik.
- Hidrokarbon
Tak Jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan antara
atom-atom karbon, yang dibagi menjadi: alkena,
alkuna,
diena
3. Oxidation stability adalah kemampuan
bahan baker untuk beroksidasi / bereaksi dengan zat – zat lain dalam
temperature tertentu pada suatu bahan baker, dapat dikatakan juga bahwa
oxidation stability adalah kemampuan suatu bahan baker untuk bereaksi dengan
oksigen dalam proses pembakaran sehingga menimbulkan bahan baker yang bermutu
tinggi.
4. hubungan stabilitas oksidasi bahan
bakar terhadap pembentukan deposit dalam fuel line dan ruang bakar. ?
Apabila bahan bakar memiliki stabilitas oksidasi yang lebih tinggi dari
destilasi
atau titik didih yang lebih rendah, maka bahan bakar tersebut tidak akan menimbulkan deposit dalam aliran bahan bakar seperti pada karburator / injektor, saluran intake, tepi katup dan ruang bakar serta yang lainnya. Karena dengan adanya nilai stabilitas oksidasi tersebut maka proses perjalanan bahan bakar menuju proses pembakaran tersebut tidak akan mengalami reaksi oksidasi karena telah diberi zat adiktif lain seperti zat adiktif antioxidant dan netal deactivator .
atau titik didih yang lebih rendah, maka bahan bakar tersebut tidak akan menimbulkan deposit dalam aliran bahan bakar seperti pada karburator / injektor, saluran intake, tepi katup dan ruang bakar serta yang lainnya. Karena dengan adanya nilai stabilitas oksidasi tersebut maka proses perjalanan bahan bakar menuju proses pembakaran tersebut tidak akan mengalami reaksi oksidasi karena telah diberi zat adiktif lain seperti zat adiktif antioxidant dan netal deactivator .
Memang dalam kenyataannya untuk menuju kepada bahan bakar dengan nilai
stabilitas oksidasi yang tinggi serta tanpa menggunakan Timbal maka kilang
minyak menggunakan HOMC (high Octane Mogas Component) yang banyak mengandung
kadar olefin dan heavy aromatik yang tinggi sedangkan senyawa-senyawa tersebut
memiliki ikatan-ikatan karbon tak jenuh yang sangat reaktif sehingga menghasilkan reaksi oksidasi dan
polimerisasi dan terbentuklah Gum (Getah) yang sangat mudah mengendap sehingga
menimbulkan deposif dimana-mana.
5. pengaruh penggunaan oxygenate sebagai
bahan additive pada bahan bakar. ?
Oksigenat adalah senyawa
organic cair yang dapat dicampur ke dalam bensin untuk menambah angka oktan dan
kandungan oksigennya.
Pengaruh penggunaan senyawa
organic beroksigen (oksigenat) adalah sebagai zat aditif anti ketuk (detonasi)
di dalam bensin macamnya banyak, seperti alkohol (methanol, etanol, isopropil
alkohol) dan eter (Metil Tertier Butil Eter (MTBE), Etil Tertier Butil Eter
(ETBE) dan Tersier Amil Metil Eter (TAME).
Penggunaan oksigenat
selama pembakaran, dapat menambah kandungan oksigen di dalam bensin dapat mengurangi emisi karbon
monoksida, CO dan material- material pembentuk ozon atmosferik. Selain itu 14
senyawa oksigenat juga memiliki sifat-sifat pencampuran yang baik dengan bensin
karena semua oksigenat mempunyai angka oktan di atas 100 dan berkisar antara
106 RON untuk TBA dan 122 RON untuk methanol
0 komentar:
Posting Komentar